1.

Minggu, 01 Februari 2015

Peringatan 60 tahun Konferensi Asia-Afrika


                                                              Museum KAA Bandung


Konferensi Tingkat Tinggi Asia–Afrika adalah sebuah konferensi antara negara-negara Asia dan Afrika, yang kebanyakan baru saja memperoleh kemerdekaan. KAA diselenggarakan oleh Indonesia, Myanmar (dahulu Burma), Sri Lanka (dahulu Ceylon), India dan Pakistan dan dikoordinasi oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Sunario. Pertemuan ini berlangsung antara 18-24 April 1955, di Gedung Merdeka, Bandung, Indonesia dengan tujuan mempromosikan kerjasama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika dan melawan kolonialisme atau neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet, atau negara imperialis lainnya.[1]
Tepat pada tahun 2015 Konferensi Asia Afrika memasuki peringtan ke 60 tahun. Presiden Joko Widodo meminta jajarannya menyiapkan peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) yang dijadwalkan April 2015 nanti dengan sempurna. Dia minta para pihak yang telah ditunjuk untuk menyukseskan acara itu bekerja dengan sungguh-sungguh mulai saat ini.
"Ini momentum yang sangat baik bagi negara kita untuk kembali mengingatkan kepada dunia bahwa kita mempunyai peran sangat besar saat itu, dan kita ingin memori dan ingatan itu diangkat kembali," kata Jokowi dalam rapat kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan, kompleks Istana Negara Jakarta, Jumat 9 Januari 2015. [2]
“pemerintah Indonesia telah mengundang 109 negara dan 25 organisasi internasional melalui kedutaan-kedutaan besar dan perwakilan negara-negara Asia-Afrika di Jakarta,” kata Plh. Direktur Kerjasama Intra-kawasan Asia Pasifik Afrika Kemlu Ferdy Piay di Jakarta.[3]
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, kemungkinan akan ke Indonesia dalam rangka menghadiri peringantan Konferensi Asia Afrika  ke 60 tahun. Seperti dikutip dari kantor berita Korea Selatan, Yonhap, pada Minggu (25/1), pernyataan itu dikeluarkan oleh sumber pemerintah Korea Selatan. Sementara itu, pihak Kementerian Luar Negeri Indonesia belum bisa mengkonfirmasi informasi kehadiran Kim Jong Un. "Untuk KAA kita mengundang 109 kepala negara Asia Afrika, salah satunya Korea Utara. Namun kami belum dapat konfirmasi resmi terkait kehadiran kepala negara Korea Utara," kata Arrmanatha Christiawan Nasir, juru bicara Kemlu saat dihubungi CNN Indonesia pada Minggu (25/1). [4]
Semoga saja acara ini bukan hanya sekadar seremonial belaka, dan jika ditinjau lagi dari cita-cita awal terbentuknya konferensi  Asia-Afrika yaitu melawan Kolonialisme artinya Konferensi ini memiliki satu agenda besar yaitu mengupayakan kemerdekaan Palestina, satu-satnya negara di dunia yang belum merdeka.
Sumber:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar