Definisi :
Perawatan mesin
adalah suatu kombinasi dari semua tindakan yang dilakukan untuk mempertahankan
atau mengembalikan suatu peralatan (mesin) pada kondisi yang dapat diterima.
Tujuan :
1. Agar semua mesin selalu
dalam keadaan siap pakai secara optimal sehingga menjamin kelangsungan produksi.
2.
Memperpanjang masa
penggunaan mesin.
3. Menjamin keselamatan
operator mesin agar dapat bekerja secara optimal dengan aman dan nyaman.
4. Menjaga agar mesin
selalu dalam kondisi stabil sehingga memudahkan perencanaan operasi.
5.
Mengetahui kerusakan
sedini mungkin.
Dasar Perawatan :
1.
Kebersihan mesin
2.
Pelumasan mesin
Kebersihan harus
dilaksanakan sebelum dan sesudah mempergunakan mesin karena dapat mencegah
korosi. pelumasan berfungsi untuk mencegah terjadinya keausan.
Perawatan Mesin :
1.
Membersihkan debu
maupun kotoran-kotoran,meliputi :
a.
Cara melakukan
pekerjaan membersihkan
b.
Waktu membersihkan
c.
Alat bantu yang
diperlukan
d.
Mengetahui pekerjaan
yang harus dipertahankan dan harus dihindari.
2. Memeriksa bagian-bagian
yang cukup kritis secara teratur mengikuti jadwal yang ditentukan. Jadwal
pemerikasaan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan :
a.
Pengalaman tentang
frekwensi pemeriksaan
b.
Sifat operasi dalam
selang waktu tertentu
c.
Rekomendasi pabrik
pembuat mesin.
Faktor-faktor Pendukung
Keberhasilan :
1.
Kemampuan personil
perawatan
2.
Ketersediaan data mesin
3.
Kedisiplinan personil
perawatan
4.
Kemampuan dan kemauan
membuat rencana perawatan
5.
Kejelasan perintah
kerja
6.
Ketelitian kerja
7.
Kelengkapan fasilitas
kerja
8.
Keselamatan dan
keamanan kerja.
Tantangan Perawatan :
1.
Tantangan dari luar :
Kesadaran bagian-bagian
diluar perawatan tentang tentang pentingnya perawatan mesin, terutama bagian
produksi.
2.
Tantangan dari dalam :
Kesadaran bagian
perawatan dalam melaksanakan tanggung jawabnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan
yang seharusnya dilaksanakan.
Tantangan-tantangan
yang dihadapi :
a.
( meningkatkan )
kemampuan mekanik
b.
Belum adanya
klasifikasi mekanik
c.
Kecenderungan tidak
disiplin
d.
Sulitnya suku cadang
e.
Sulitnya menentukan
stock minimum
f.
Anggaran terbatas
g.
Belum ada angka-angka
standar perawatan.
Jenis Perawatan
1.
Perawatan tidak
terencana
Perwatan bersifat
perbaikan terhadap kerusakan yang belum diperkirakan sebelumnya perawatan ini
dilakukan apabila mesin mati dan tidak mungkin dapat terus beroperasi.Untuk
dapat memperbaikinya harus menguasai prinsip kerja dari mesin. Diagnose
terhadap kerusakan mesin dapat diketahui menggunakan pengalaman yang lalu dan
catatan-catatan tentang mesin tersebut.
2.
Perawatan terencana
Perawatan yang
dilakukan dengan terencana , diorganisir, dilaksanakan,dikendalikan dan dicatat
sesuai jadwal yang dibuat.
1)
Perawatan Pencegahan (Preventive
Maintenance)
Dilakukan
dengan interval tertentu dengan tujuan meniadakan kemungkinan terjadinya
gangguan kemacetan atau kerusakan mesin.
Diperlukan
koordinasi antara bagian produksi dengan bagian perawatan, sehingga :
-
Kerugian waktu operasi
/ produksi diperkecil
-
Biaya perbaikan
diperkecil
-
Interupsi terhadap
jadwal perawatan dapat dikurangi.
Bagian
produksi ingin mengoperasikan mesin selama mungkin dan semaksimal mungkin untuk
dapat melampaui target produksi yang telah ditetapkan (bonus) sedangkan bagian
perawatan menghendaki dilakukan perencanaan dan penjadwalan kegiatan perawatan
mesin dengan interupsi sekecil mungkin pada bagian produksi demi menjamin
kelangsungan produksi.
Perawatan
pencegahan terbagi :
a. Running maintenance
: dilakukan sementara mesin dalam kondisi digunakan.
-
Impeksi
-
Penyetelan
-
Pemberian pelumas
b. Shutdown maintenance:
dilakukan menghentikan mesin sementara.
2)
Perawatan Koreksi (Correction Maintenance)
Memperbaiki
dengan cara mempelajari sebab-sebab terjadinya kerusakan serta cara mengatasi
dengan cepat, tepat, dan benar. Sehingga tercegah terulangnya kerusakan yang
serupa.
Tindakan-tindakan
untuk mencegah terulangnya kerusakan :
1. Mengubah
sistem produksi
2. Mengganti
jenis material komponen yang rusak
3. Mengubah
konstruksi menjadi lebih baik
4. Mengganti
dengan mesin-mesin yang baru
5. Memperbaiki
jadwal perawatan
6. Melatih
operator agar mengoperasikan secara benar
7. Mengurangi
beban pada unit tersebut.
Perawatan
koreksi terbagi :
a. Reparation Maintenance
(Perawatan Reparasi)
Setelah terjadi
kerusakan diadakan perbaikan berupa penyetelan.
b. Breakdown Maintenance
Mesin benar-benar
dimatikan karena rusak, kerusakan tersebut sudah diperkirakan sebelumnya.
3)
Perawatan Ramalan (Prediktive Maintenance)
Perawatan
dimana penggantian komponen / suku cadang dilakukan lebih awal dari waktu
terjadinya kerusakan, karena terjadinya kerusakan sudah diperkirakan lebih
dulu.
Contoh
:
1. Mengganti
semua lampu setelah beroperasi dalam waktu tertentu.
2. Mengganti
semua bantalan (gelinding) yang berada pada satu poros walaupun berupa sebuah
bantalan saja yang rusak.
Umur Mesin
1. Phase
I : masa penyesuaian (running in_inrijden)
Phase
ini menjadi acuan untuk menentukan periode umur mesin yang sebenarnya. Jika
phase ini sanyat panjang maka umur mesin akan menjadi lama jika diikuti dengan
perawatan yang baik.
Mesin
yang baru dioperasikan akan mengalami laju keausan yang cukup tinggi karena
permukaan-permukaan kerja masih kasar. Ketika terjadi kontak permukaan akan
menjadi semakin halus dan rata. Keausan tersebut akan menimbulkan beram dan
harus dikeluarkan rak pelumas; maka penggantian pelumas pada periode tertentu
harus dilaksanakan.
2. Phase
II : umur berguna (useful life periode)
Karena
permukaan kerja mempunyai lapisan kekerasan dan ketebalan yang terbatas, maka
laju keausan meningkat dengan cepat jika lapisan kekerasan telah hilang karena
aus.
Prosedur
Perencanaan Perawatan
Tujuan :
menentukan jadwal perawatan mesin tahunan.
Jadwal perawatan mesin dijabarkan
menjadi :
-
Jadwal p.m. bulanan
-
Jadwal p.m. mingguan
-
Jadwal p.m. harian
Jadwal ini harus
disampaikan kepada staf perawatan dan staf produksi yang dikoordinasika untuk
menentukan urutan kerja. Jadwal p.m. juga memuat spesifikasi kerja yang
merupakan alat komunikasi dengan pelaksanaan perawatan untuk mengarahkan dalam
menjalankan kegiatan perawatan mesin baik yang sudah terjadwal maupun pekerjaan
mendadak.
Spesifikasi kerja
harus dijelaskan kepada pelaksana perawatan baik secara tertulis maupun lisan.
Spesifikasi kerja mencakup beberapa hal :
-
Intruksi dasar yang
harus dilaksanakan
-
Metode kerja dan
alat-alat yang digunakan
-
Standar kerja
Keuntungan
spesifikasi kerja :
-
Dapat dilaksanakan oleh
siapapun dengan cara yang sama
-
Kerjaan lebih cepat
-
Keselamatan kerja
terjamin
-
Intruksi lebih mudah
dan sederhana
-
Batasan perawatan lebih
jelas
Batasan perawatan :
Inspeksi : I
a.
Memeriksa fungsi
mekanisme kecepatan
b.
Memeriksa dan menyetel
kopling, roda gigi, poros, bantalan, rem
c.
Membersihkan filter oli
d.
Mengencangkan mur dan
baut-baut pengikat
Reparasi kecil : K
a.
Mengerjakan semua
tindakan inspeksi
b.
Membongkar
bagian-bagian yang akan aus dan membersihkannya
c.
Mengadakan perbaikan
yang telah dicatat pada inspeksi
Reparasi medium : M
a.
Mengerjakan semua
tindakan reparasi kecil
b.
Mengecat permukaan
mesin
c.
Mengerjakan kalibrasi
ulang
Reparasi berat (Membongkar mesin) :
B
a.
Mengerjakan sema
tindakan reparasi medium
b.
Memeriksa fondasi mesin
c.
Mengecat semua
permukaan mesin
Data-data yang
diperlukan untuk menyusun perawatan mesin tahunan
1.
Data rencana perawatan
mesin tahunan
2.
Kartu riwayat mesin :
-
Laporan perawatan
-
Laporan urutan kerja
(Sumber: Teori Perkuliahan Perawatan Mesin)
maaf gan mau nanya nih. kalau mau melakukan preventive maintenance mesin produksi biasanya acuanya jadwalnya dari mana ya?
BalasHapus